TERPERCAYA MENYINGKAP BERITA

Oki,Tabir News.com –Meski belum terpilih menjadi anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) secara sah namun Aliaman anggota partai dari Nasdem yang juga calon legislatif DPRD OKI dapil 1 ini berupaya memperjuangkan hak-hak masyarakat OKI.

Terlihat ‘seperti baru-baru ini pada tanggal 1 Oktober 2018 aliaman beserta masyarakat berunjuk rasa ke PT Waskita karya agar memperbaiki jalan,got dan trotoar yang rusak akibat dampak dari lalu lintas kendaraan matrial pihak Waskita karya pembangunan tol pematang panggang- kayuagung (TPPKA) ,dari hasil unjuk rasa tersebut pihak PT Waskita karya mulai memperbaiki jalan rusak secara berkala begitupun pada hari ini 10 Oktober 2018 Aliaman bersama koordinator aksi dan bersama masyarakat lain nya melakukan aksi demo di DPRD Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) meminta agar pemerintah Kabupaten OKI bekerjasama dengan pemerintah provinsi sumatera selatan untuk menertibkan aktivitas bekerja tambang pasir liar mulai dari Desa Arisan Buntal s/d Desa Tanjung Menang yang telah berdampak terhadap lingkungan dan jalan yang mulai rusak akibat adanya aktivitas pertambangan pasir ilegal,terutama di arah jalan provinsi yang terlihat rusak serta berdebu.

Tidak sampai disitu saja lebih lanjut Caleg anggota DPRD OKI Aliaman dari partai Nasdem, rencana nya akan melakukan aksi unjuk rasa terkait isu pemberian Vaksin Measles Rubella untuk menuntut agar pihak dinas kesehatan kab.OKI untuk menarik atau membatalkan perpanjangan pemberian Vaksin Measles rubella terhadap anak-anak di wilayah kab.OKI sebab berdasarkan informasi yang beredar di medsos maupun di pemberitaan yang ada menurutnya Aliaman ‘vaksin tersebut di duga mengandung lemak dan organ manusia yang tidak baik bagi kesehatan manusia sebab berdasarkan hukum Islam itu adalah haram,tegasnya.

Apabila pemberian Vaksin Measles Rubella ini tidak di hentikan dan ada sesuatu yang tidak di inginkan lalu terjadi kepada masyarakat pemerintah daerah OKI, melalui dinas kesehatan dan badan pengawas obat dan makanan (BPOM) Sumatera selatan harus bertangung jawab.Sebab hingga saat ini Vaksin tersebut masih di teliti karena belum ada kejelasanya terhadap dampak yang akan terjadi.”Jangan jadikan anak cucu kami sebagai kelinci percobaan’,tandasnya.

 

Laporan : Redaksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *