TERPERCAYA MENYINGKAP BERITA

TUBABA, Tabirnews.com– Menyingkapi keluhan petani cabai di Tiyuh Kagungan Ratu Kecamatan Tulangbawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Pj Bupati Zaidirina memberi penjelasan.

Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Zaidirina melalui pesan singkat WhatsApp. Menurutnya, hasil dari rapat koordinasi di seluruh Indonesia cabai menduduki harga tertinggi di beberapa daerah.

“Coba cek hasil rapat koordinasi kepala daerah, dan forkopimda seluruh Indonesia tadi pagi lewat zoom yang dipimpin Mendagri. Cabai Merah, dan rawit menduduki peringkat pertama penyebab inflasi, karena harganya yang tinggi sampai 100 ribu/kg di Kalimantan Utara, dan rata-rata 50 ribu/kg di seluruh Indonesia, rakyat kesusahan karena harga cabai tinggi,” ucapnya, Selasa (28/03/2023).

Zaidirina juga menegaskan, bahwa Pemkab Tubaba telah menjalankan sesuai intruksi Mendagri agar dapat memanfaatkan lahan pekarangan kosong rumah warga, bahkan untuk jenis tanaman cabai merupakan tanaman prioritas di dalamnya.

“Pak Mendagri mengeluarkan perintah untuk menanam semua pekarangan dan lahan-lahan kosong, dengan sayuran terutama cabai, yang di Tubaba sudah kita laksanakan duluan dan berjalan dengan baik,” tegasnya.

Untuk itu, lanjut Zaidirina, dengan adanya program Kebun Kandang Kolam dan Wisata( K3 1W) sebuah program pengendalian dan perlindungan terhadap masyarakat yang rentan terkena kemiskinan ektrim, sehingga perekonomian masyarakat dapat meningkat dan terhindar bahkan keluar dari dampak stunting yang merupakan ancaman di seluruh Indonesia.

“program 3K 1W itu, diprioritaskan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga, membantu masyarakat tiyuh yg tidak mampu, setelah itu baru dijual kalau hasil panen masih berlebih dan Tujuan program K3 1W terutama untuk ketahanan pangan, pengendalian inflasi, dan penanganan kemiskinan ekstrim dan Stunting,”ungkapnya.

Zaidirina berjanji akan segera memerintahkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yaitu, Dinas Koperasi dan Perdagangan untuk segera meninjau langsung pendistribusian, juga meminta para petani agar mencari cara sendiri dalam penjualan hasil panen.

“Nanti saya perintahkan Dinas Koperindag untuk meninjau langsung seperti apa saluran distribusinya, kenapa menjual ke agen kalau harganya murah, cari tempat penjualan lain yang harganya bagus. Tapi, tetap nanti saya perintahkan Kepala Dinas Koperindag mengecek langsung,” tutupnya. (Sandika)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *