TERPERCAYA MENYINGKAP BERITA

“MODUS” GELEMBUNGKAN JUMLAH MURID”“KEPALA SMK BUDI UTOMO JOMBANG DIDUGA JUGA MARK-UP ANGGARAN BELANJA DI BEBERAPA KOMPONEN BOS”
JOMBANG – JAWA TIMUR – TABIRNEWS (TN) – “SELAIN MENGGELEMBUNGKAN JUMLAH MURID, KEPALA SMKS BUDI UTOMO DIDUGA JUGA “MARK-UP” ANGGARAN BELANJA DI BEBERAPA KOMPONEN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI TAHUN 2017 DAN 2018.
Walaupun Pemerintah berupaya mengeluarkan peraturan pengawasan yang ketat, agar dana BOS dapat benar-benar digunakan sesuai Juklak/Juknis yang Transparan dan Akuntabel.
Namun anehnya hal tersebut, tidak menjadi rintangan bagi Widodo selaku Kepala SMKS BUDI UTOMO,bahkan dirinya lebih mahir lihai melakukan aksinya KORUPSI Nya untuk mendapatkan keuntungan besar dari anggaran bantuan dana BOS Program Pemerintah,Program langsung dari Presiden RI. Bapak Jokowi, Untuk Membebaskan Wajib Belajar Sembilan Tahun Secara Gratis ini, akan tetapi dirinya justru berdalih menentang Program dari Bapak Presiden RI.Jokowi Tersebut,Dengan bermacam-macam jurus andalan “MODUS KORUPSINYA” Yang dilakukannya.
Dapat kita lihat berdasarkan FAKTA dan REALITA data data akurat yang ada, Mulai dari Fiktifkan puluhan murid setiap tahunnya, sampai “MARK-UP” Anggaran belanja di beberapa Komponen, seperti di komponen pembelian buku teks-13 untuk murid pada tahun 2018 yang mencapai Rp 680.000,. Per Eksemplar, Untuk  kegiatan Komponen Pembelajaran dan Ekstrakurikuler, pada triwulan 4 sebesar Rp 344.819.300,. Untuk Komponen Langganan daya dan jasa, pada triwulan 3 sebesar Rp 103.558.986,. Dan komponen perawatan sekolah mencapai Rp 236.374997,. dalam Setahun.
Dana belanja tersebut “DIDUGA”, tidak di yakini kebenaranya, dan dengan jumlah murid yang di atas 2 (dua) ribu itu, Widodo masih saja mengeluh, dengan mengatakan bahwa sekolah yang di pimpinnya, hampir semua biaya dari wali murid, Anggaran dari pemerintah hanya dana BOS dan bantuan CSR insidensil beda dengan Negeri.
Sebelum dilanjutkan, Para pembaca Media Cetak-Online TABIRNEWS-TN yang kami hormati, Sejenak kami pingin curhat, ini Kata Widodo,Selaku Kepsek SMKS BUDI UTOMO JOMBANG,Saat Kompirmasi dengan Wartawan Lipsus TN Melalui Via WHasApnya..”Mari bersama sama kita simak isi balasan, jawaban terkait hal DUGAAN KORUPSI di Sekolahnya tersebut dari Sang Kepsek,,
“1. Kami ini sekolah swasta, yang hampir semua biaya sekolah dari para orang tua siswa, pemerintah hanya anggaran BOS dan bantuan SCR insidentil, beda dengan sekolah Negri, guru dan sarprasnya dari pemerintah. Kami jauh lebih berat dibandingkan sekolah Negeri.
2. Murid kami cukup banyak dan berasal dari sabang sampai merauke karena berbasis “PONDOK PESANTREN”,  Sehingga dalam hal pengelolaan relatif lebih sulit.
3. Data kami valid, jumlah murid kami di atas 2000an, rombel kami tahun lalu 60 sekarang, kami turunkan 19 pararel sehingga 47 rombel, sedangkan ruang kelas kami terbatas, sehingga sekitar 8 lab komputer serta 5 bengkel pratik kami pakai dobel muving klas/klas berjalan.
4. Keterbatasan kami dalam hal ruang kelas, kami mencoba konsultasi yayasan untuk pengembangan areal, dan pembangunan kelas baru seiring dg bantuan pemerintah SCR insidental.
5. Dalam hal pelayan Publik, yang begitu rumit jika ada pihak tertentu yang  tidak mendukung dengan berbagai bentuk fitnah ataupun apa bentuknya kami serahkan pada Alloh SWT TYME dan pihak berwaji.
Kami sampaikan curhat saya ini, sebagai pengelola sekalah notabenenya pelayan masyarakat yang tujuan mulia, mencerdaskan anak bangsa,
sungguh berat dunia ini semoga Alloh STW memudahkan urusannya, jika hal yang merintang  kami pasrahkan pada Mu ya Alloh, semoga engkau memberikan peringatan. Aamiin aamiin aamiin Ya Robul A’lamin..” Pungkas Widodo.
Padahal anggaran dana BOS yang diterima SMKS BUDI UTOMO, mencapai 7,7 M, dan saat ini dana BOS SMK naik Rp 200 per murid, Triwulan 1 dan 2 dana BOS SMKS BUDI UTOMO sebesar Rp 2.228.160.000,.
Keluhan Widodo ini “DIDUGA” untuk menutupi MODUS KORUPSI yang dengan Sangat sengaja dilakukannya, Dan ini benar benar sangat tidak “ETIS” jika masih mengeluhkan kurangnya bantuan dari pemerintah program dari bapak Presiden RI.bapak Jokowi,”Wajib Belajar Sembilan Tahun Secara Gratis Tampa Biaya,Demi Mencerdaskan Generasi Anak Bangsa”
Terkait hal ini maka, Team Investigasi dari LPI TIPIKOR Pusat dan Akktivis Anti KORUPSI, dan Lembaga Lembaga lainnya, Akan segera ‘Turun Gunung” Untuk Membuktikan,Bahwa “TIDAK AKAN ADA MANUSIA SATUPUN, YANG HIDUP di DUNIA ini Yang KEBAL Akan  HUKUM Yang Berlaku di NKRI ini” Ungkap Suwandi (UG) “(Saat di Konfirmasi  Tim Lipsus Investigasi TABIRNEWS-TN,Melalui Via Telpon baru baru ini).
Tidak cukup itu saja,ditempat berbeda Tim Wartawan Lipsus Media Cetak-Online TABIRNEWS-TN, pun Mengkonfirmasikan hal ini kepada Joko Waluyo S.H, Yang mana kita sangat paham dan terkenal paling sangar, dalam “Jeblos Menjebloskan Kepsek ke “HOTEL PRODEO” di berbagai daerah dengan “KASUS” yang serupa.
“Kita lihat saja nanti, Kalau untuk Menjebloskan Kepseknya, itu tidaklah sulit bagi kami, Dalam waktu dekat ini kami akan buat laporan resmi ke Kejari, Kajati setempat “Tegas Joko Waluyo, Dengan Nada Geramnya.

LAPORAN KHUSUS : (ABDULLAH-TABIRNEWS-TEAM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *