Tabirnews.com, Dunia Pendidikan, Jombang Jatim –Uraian data laporan dana BOS Bantuan Operasional Sekolah SMP Budi Utomo Perak tahun 2020, ada indikasi penyimpangan dan diduga tidak diyakini kebenarannya, di beberapa komponen, adapun komponen yang dimaksud sebagai berikut:
Komponen nomor 3 yaitu.
kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler.
Pada tahap 1 sebesar 26.349.700 Rupiah.
Tahap 2 sebesar 48.255.900 Rupiah.
Tahap 3 sebesar 48.525.150 Rupiah.
Awak media strateginews.co telah berusaha menghubungi Kepala Sekolah SMP Budi Utomo inisial S guna mempertanyakan kenapa dana tersebut pada saat murid masih aktif sekolah, lebih sedikit daripada saat murid belajar dari rumah ( daring).
Namun sangat disayangkan walau sudah di hubungi Kepala Sekolah S melalui WhatsApp dibaca tapi tidak dibalas, di telpon aktif tetapi tidak diangkat.
Komponen nomor 4 yaitu.
asesmen/evaluasi pembelajaran:
Pada tahap 1 sebesar 38.414.800 Rupiah.
Tahap 2 sebesar 27.771.100 Rupiah.
Tahap 3 sebesar 15.224.500 Rupiah.
Pertanyaan adalah, apakah setiap tahap ada kegiatan tersebut yang menggunakan dana, apalagi pada saat murid belajar daring….?
Komponen nomor 8 yaitu.
pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah:
Pada tahap 1 sebesar 4.400.000 Rupiah.
Pada tahap 2 sebesar 35.700.000 Rupiah.
Pada tahap 3 sebesar 33.280.000 Rupiah.
Sampai berita ini di terbitkan Kepala Sekolah SMP Budi Utomo Gading Mangu Perak, kabupaten. Jombang, Provinsi Jawa Timur inisial S dan selaku kuasa pengguna anggaran dari pemerintah belum memberikan hak jawab.
Terpisah mantan Kepala sekolah Budi Utomo inisal FY dihubungi lewat pesan WhatsApp juga tidak membalas. Pada saat di telpon, pada hari Senin tanggal (2/8/2021) sekira pukul 8.46 wib memberikan keterangan sudah di priksa sama BPKP Badan Pengawasan Keuangan dan Pembanguan, sudah sesuai dengan juknis,” Kata FY.
Diminta kepada APH Aparat Penegak Hukum Kejari dan Polres Jombang agar dapat mengkroscek indikasi dugaan penyimpangan anggaran dana BOS SMP Budi Utomo Perak.
Pewarta:Tim.
