Diduga Takut “BOROKNYA” Terbongkar Kepsek SMKS TEKNIKA CISAAT SUKABUMI Undang PREMAN Untuk Usir Wartawan

CISAAT SUKA BUMI-JABAR-(TABIRNEWS.COM)– Takut boroknya terbongkar Saat di konfirmasi Oknum kepala SMKS TEKNIKA CISAAT SUKABUMI Dede Haryanto undang preman untuk usir wartawan,Senin 21/01/2019.

Menurut keterangan Jibril Algojali dari Lembaga Pemantau Keuangan Negara (PKN) bersama team, “kami sedang meminta keterangan kepada kepala SMKS TEKNIKA CISAAT SUKABUMI,Pada hari Jum’at 18 Januari 2019  Di ruang kerjanya terkait penggunaan dana Bantuan Oprasional Sekolah  (BOS), tiba-tiba datang beberapa preman dan usir kami” jelas Jibril Algojali.

Jibril Algojali memaparkan pokok persoalan yang dipertanyakan kepada  Dede Haryanto, “Menurut berbagai data dan sumber Diduga Dede Haryanto selaku kepsek dan kuasa pengguna anggaran BOS, telah melakukan MARK-UP ANGGARAN  dengan cara menggelembungkan jumlah siswa saat pengajuan dana BOS, tidak berhenti disitu saja, dalam beberapa aitem penggunaan di komponen tahun 2016, pengadaan alat habis pakai praktikum pembelajaran mencapai Rp 567.898.000 satu tahun, untuk pemeliharaan dan perawatan sarana/prasarana sekolah di anggarkan Rp 891.597.000 satu tahun.

Sedangkan pada tahun 2018 untuk pengembangan perpustakaan yang seharusnya di anggarkan untuk pembelian buku pada triwulan 2, akan tetapi pada triwulan 1 sudah di anggarkan sejumlah Rp 101.000.000 itupun tanpa keterangan berapa eksemplar buku yang dibeli, dalam sitem kegiatan pembelajaran dan ekstrakulikuler mencapai Rp 198.000.000 pertriwulan di tambah lagi pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana sekolah sebesar Rp 71.000.000 satu triwulan, aitem-aitem tersebut yang Diduga tidak diyakini kebenaranya.

Ditambah lagi pada saat kenaikan kelas selisih jumlah siswa sangat siknivikan, pada tahun 2016 Diduga 207 siswa fiktif , pada tahun 2017 59 siswa dan tahun 2018 98 siswa, dalam kurun waktu tiga tahun 364 siswa yang Diduga fiktif, oleh karena itu Dede Hariyanto bingung untuk menjawab pertanyaan itu sehingga undang preman dan usir wartawan.” paparnya.

“Perbuatan Dede Haryanto mencerminkan seorang pengecut, bukan seorang guru atau kepala sekolah yang harus siap dimintai keterangan kapanpun terkait penggunaan anggaran dari pemerintah pusat ataupun daerah, karena Dede Hariyanto selain kepsek dan jugak  kuasa pengguna anggaran bersumber dari pemerintah”.

Kami akan menindaklanjuti tambah Jibril Algojali, “karena apa yang kami konfirmasi terdapat indikasi korupsi dan masalah ini akan kami serahkan kepada pihak aparat penegak hukum, untuk apa kami melayani gaya-gaya preman itu, malu lah, apa lagi itu sekolahan, tempat mendidik anak-anak, masak gaya-gaya preman harus kita pertontonkan,” tutup Jibril Algojali.

Dilain tempat menanggapi hal ini, Ketua INVESTIGASI LEMBAGA LPI TIPIKOR PUSAT Joko Waluyo, SH, Angkat bicara.. “seharusnya kepala sekolah tidak berlaku demikian, selagi wartawan bisa menunjukkan identitasnya yang jelas dan meminta keterangan yang bersifat umum, maka pihak mana pun dapat menyambut serta menjawabnya dengan baik, kalau persoalan lapor melapor kepada preman nantinya jadi tidak baik, dan juga kalau benar kenapa gentar dan kalau bersih kenapa harus risih, kalau kepseknya seperti itu lalu bagaimana dengan guru-guru dan murid-muridnya, “..Ujar Joko Waluyo, SH. Kepada Media TABIRNEWS Melalui hubungan telepon.

“Dan atas insiden ini maka saya bersama tim akan melaporkan terkait Dugaan korupsi dan pengusiran terhadap Jibril Algojali dan tim, yang di lakukan oleh Oknum kepsek Dede Haryanto di SMKS TEKNIKA CISAAT SUKABUMI ke pihak penegak hukum.“ tutup Joko Waluyo, SH.

Kepada dinas terkait dan kepada penegak hukum agar segera menindaklanjuti insiden ini, agar dapat memberikan efek jera kepada Dede Harianto, supaya hal serupa  tidak terjadi lagi dan tidak menjamur ke tempat lainnya.

Penulis Laporan : Abdullah/Team TABIR.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *